Tapi saat mendapat cuti di kampung halaman,saya bersyukur,karena kondisi hilangnya sumber-sumber air itu,tidak terjadi,atau setidaknya belum terjadi di Kediri.Saya sempat berkeliling beberapa sumber air,dan menemukan kondsinya masih baik.Bahkan beberapa diantaranya tampak indah,dengan panorama pohon-pohon besar disekitarnya.Misalnya saja Sumber Dlopo di Kec Gampangrejo yang tampak seperti kolam renang raksasa dengan banyak pengunjung yang ingin mandi.Atau Sumber air Bedhug di Kec Ngadiluwih.Sumber ini sempat mati selama lebih kurang 5 tahun,tapi saat ini kembali mengalir meskipun debitnya turunnya drastis.Jika sebelumnya,sumber ini mampu mengisi air pada 2 kolam berukuran 8X22 meter dan 24X26 meter yang ada didekatnya,saat ini kemampuannya hanya tinggal mengisi kolam 8X22 meter.Toh begitu,sumber ini masih diandalkan untuk sumber irigasi bagi warga Desa Rem,bang dan Badal Pandean,serta digunakan bermain untuk anak-anak.
Adalagi sumber Mpi yang lokasinya di tengah persawahan Kel.Betet Kec Pesantren Kota Kediri.Sumber air ini juga masih berfungsi meski tidak terlalu lebar.Sumber ini kelihatan indah karena tertutup oleh bayangan pohon-pohon besar dan ilalang disekitarnya,meski juga tampak misterius.Begitupula sumber Cakarsi yang meski airnya tampak dangkal,tapi masih mengalir.Yang sangat menarik adalah Sumber Legundi di Kec Gampengrejo Kab.Kediri.Sumber ini begitu asri dan bentuknya seperti danau buatan.Hingga banyak orang memanfaatkan lokasi sumber air ini untuk nongkrong,menikmati kesegaran suasananya.
Walaupun untuk sementara bisa bernafas lega karena sumber-sumber air masih terjaga,tapi tentunya masyarakat Kediri masih punya PR besar,bagaimana agar sumber-sumber air tersebut tetap terpelihara.Terutama agar debit air bisa terus mengalir dan lokasinya tidak tergusur oleh alih fungsi lahan.
sumber Dlopo,Gampengrejo
Sumber Mpi,Betet Pesantren
Sumber Cakarsi
Sumber Legundi






